Pernikahan adikku, Rini
Setiap orang sejak lahir telah memiliki hak. Hak itu biasanya lebih dikenal dengan istilah Hak Asasi Manusia. Hak asasi itu tak seorangpun berhak mengambil, apalagi merampasnya. Hak itu misalnya : hak untuk hidup (sehingga tak seorang pun boleh menggugurkan kandungan/aborsi), hak mendapatkan pekerjaan yang layak, hak untuk mendapat perlindungan hukum, hak mendapat pendidikan, hak akan kasih sayang dari orang tua, dan lebih-lebih hak untuk menikah dan hak untuk tidak menikah (selibat), sehingga tak seorang pun berhak untuk memaksa seseorang untuk menikah atau tidak menikah.
Adikku akan menikah tanggal 25 April 2009. Hari Selasa sebelumnya aku dan istriku sore-sore dengan diiringi hujan yang lebat berangkat dari rumah dengan tujuan Bekasi Timur, pol bus Rosalia Indah. Namun, apa yang terjadi dan sangat disayangkan loket bus sudah tutup. Akhirnya kami ke pol bus Maju LaAncar, di depan BTC BeEkasi Timur. Langsung saja aku pesan satu tiket untuk pulang ke Wonosari, dengan harga 1 tiket AC PATAS Rp 115.000,00.
Tibalah hari Jum'at, tanggal 24 April 2009. Aku meliburkan diri dari tugas sekolah. Dari pagi kupersiapkan. Siangnya dengan diantar temanku Willy aku pergi ke pol bus Maju Lancar. Bus datang jam 14.30, bukan patas tetapi AC Eksekutif. Oleh sopirnya aku dirayu nih... agar aku ikut busnya, lalu kutanya nomor berapa? Aku diberi nomor 10, dibagian kiri. Oke lah. Dengan syarat menambah Rp 10.000,00. Kami sepakat. Sebelum naik aku mengecek karcis. Jam 16.00 bus baru berangkat. Lewat tol Timur masuk tol Cikampek, ikut jalan Pantura dan sampai kira-kira jam 19.00 sampai di rumah makan.
Istirahat pertama bus di Pamanukan. Aku makan nasi rames, karena hanya berbekal air minum, biskuit, dan beberapa butir buah salak. Istirahat kedua di rumah makan Jakarta - Karanganyar - Kebumen, jam 00.30. Bekal inipun awet sampai di Gading Wonosari.
Pagi itu aku sampai di Gading jam 05.00. Dengan mengojek salah seorang teman yang kukenal, akhirnya sampailah aku di rumah. Di rumah sudah banyak orang, dan sudah pada bangun, karena bersiap-siap untuk perayaan ekaristi. Untuk pertama kalinya aku berjumpa dengan Pak Lik Musdi. Berjumpa pula dengan keluarga besar Charli dari Tanjung Priok - Jakarta.
Pagi pukul 08.00 aku telepon nduk Prima di Lampung. Ibu pun sempat erbincang dengan bapak di Lampung. Kami semua bersiap-siap untuk berangkat ke gereja St. Yusup Bandung dengan menggunakan tiga mobil. Perjalanan lancar, sampai di gereja. Lalu tidak lama kemudian misa dimulai dengan dipimpin oleh Rm. Yuni.
Perjalanan dari gereja pun lancar dan sampai di rumah sudah hadir bebrapa tamu yang akan menyambut pengantin. Rini dan Charli sudah resmi menjadi suami istri dan keluarga yang baru.
Aku mesti menginap satu malam di rumah Wonosari. Hari minggu aku siap-siap dengan Agung dan Ning untuk kembali ke Bekasi, dengan membeli tiket bus Rosalia Indah @ Rp 135.000,00. Singkat kata kami sudah menunggu bus di Gading. Perjalanan melalui ring road selatan, terminal bus Giwangan - Jogja, ring road barat, bahkan sampai di terminal Jombor, lalu tembus di termial Purworejo. Bus istirahat di rumah maka Lestari Karang anyar - Kebumen. Mendapat makan gratis alias dibelikan oleh pihak bus dengan uang sendiri dari penumpang.
Sampai di jalan Pantura lalu lintas padat, macet disebabkan oleh jalan yang sedang diperbaiki. Sampai di pol bus di Bekasi Timur pukul 04.30, langsung saja aku panggil seorang ojek untuk mengantar aku pulang. Sepakat dengan harga Rp 25.000. Namun perjalanan ojek kira-kira hanya 10 menit aku diantar sampai di rumah. Akhirnya tukang ojek kukasih Rp 30.000,00. Langsung saja kau bongkar-bongkar tas, lalu mandi tanpa saraan segera berangkat ke sekolah dengan istriku.
Perjalanan hidup manusia merupakan sebuah peziarahan.
Rabu, 06 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar