MEMAKNAI AKHIR TAHUN 2008
"RancanganKu bukanlah Rancanganmu; dan Rancanganmu bukanlah RancanganKu"
Rancangan Tuhan sungguh tepat dan baik bagi umat manusia. mengapa Ia rela menginggalkan tahta kemuliaan-Nya bagi manusia dan datang ke dunia ini, kalau bukan semata-mata keran CINTA-Nya kepada manusia. Walaupun manusia berdosa dan (kadang-kadang) lari menjauh dari Tuhan, namun manusia tetap dicintai-Nya. Apakah yang dapat diberikan manusia untuk Tuhan? Apakah dengan berdoa mati-matian dan kita beramal, lalu menambah kemuliaan Tuhan? Apakah kalau kita menyembahNya lalu Tuhan semakin mulia? Tuhan - sebenarnya - tidak memerlukan pujian dan pengabdian dari manusia. Tuhan sejak dari awal - sekarang - dan yang akan datang tetaplah sama. Dia yang sejak awal penuh kemuliaan (seiring berjalannya waktu) pada akhir dunia Dia akan tetap mulia.
Manusia makin lama -makin dihantui atau dirongrong oleh kuasa dosa. Terbukti di dunia masih ada orang yang menyalahgunakan kekuasaan, dimana kekuasaan sebenarnya berasal dari Tuhan. Masih ada orang yang melanggar printah Allah yang ketujuh yang berbunyi "Jangan mencuri". Mencuri dalam hal ini yang saya maksudkan adalah mencuri dan segala bentuknya (korupsi-red.). Memang rancangan Tuhan sungguh baik bagi manusia. Tetapi rancangan manusia bukanlah rancangan Tuhan dan sebaliknya, rancangan Tuhan bukanlah rancangan manusia.
Akhir tahun merupakan saat sebuah perusahaan bisnis atau yayasan tertentu mengaudit, sejauh mana perusahaan atau yayasan telah berkinerja. Setiap hari raya besar, perusahaan atau yayasan biasanya memberikan tunjangan hari raya (THR) bagi mereka (karyawannya-red.) yang merayakan hari rayanya. Misalnya, pada waktu menjelang hari raya Idul Fitri, yang mendapatkan THR adalah karyawan yang beragama Islam. Demikian juga bagi karyawan yang beragama Kristen atau Katolik akan mendapat THR.
Kembali ke rancangan Tuhan. Apakah hubungan rancangan Tuhan dengan THR? Saya tertarik dengan tawaran Tuhan saat Ia mencari pekerja untuk bekerja di kebun anggur Tuhan dengan upah sedinar sehari. Ia sejak semula menawarkan kepada karyawan-Nya dengan upah sedinar sehari dan mereka membuat kesepakatan. Dan jadilah. Antara orang yang bekerja sehari penuh dengan orang yang bekerja setengah hari, antara orang yang bekerja beberapa jam di sore hari dengan orang yang bekerja 1 jam terakhir mendapat jatah atau upah yang sama dengan orang yang bekerja satu hari penuh. Bagi Tuhan itulah keadilan. Rancangan Tuhan ternyata berbeda dengan rancangan umat manusia. Bagi Tuhan keadilan itu mutlak.
Nah, bagaimana perbandingan antara upah yang diberikan Tuhan, yang sepakat dengan upah sedinar sehari, dengan tunjangan hari raya yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau yayasan terhadap karyawannya? Sangat berbeda. Tuhan adalah kasih. Tuhan memberikan sesuatu pasti dengan tulus dan ikhlas.
Sebuah perusahaan membuat kriteria pembagian THR sebagai berikut :
* karyawan tetap atau yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun menerima 75% dari gaji pokok.
* karyawan yang sudah 9 bulan bekerja di perusahaan itu mendapat 60% dari gaji pokok.
* karyawan yang sudah 6 bulan bekerja di perusahaan itu mendapat 50% dari gaji pokok, dan
* karyawan yang baru kurang 3 bulan bekerja di perusahaan itu mendapat 40% dari gaji pokok.
Bagaimana langkah berikut? Yang ingin saya lihat adalah rancangan Tuhan yang total mencintai manusia memang tanpa syarat apapun. Ia memberi nafas kehidupan dengan gratis alias cuma-cuma, tanpa bayar. Seandainya, setiap tarikan nafas kita kita harus menanggung bayaran atau dikenai biaya, sudah berapa juta rupiahkah yang harus kita bayar sejak kita dalam kandungan. lahir dan sampai saat ini?
Tuhan tidak memberikan nafas untuk hidup manusia 40% dari jatah yang harus Ia berikan kepada seseorang yang baru hidup 1 hari sampai 3 bulan. Ia juga tidak akan memberikan nafas hidup dan rejeki 50% bagi orang telah hidup sampai 6 bulan, atau 60% kepada orang yang bekerja atau hidup 9 bulan, atau 75% bagi yang telah 1 tahun atau lebih hidup.
Pertanyaan menggelitik hatiku: "Apakah akan rugi jika sebuah perusahaan itu membuat kebijakan yang sama dengan Tuhan, yang sepakat dengan 'sedinar sehari'? Tanpa membedakan antara yang bekerja dengan perusahaan itu 3 bulan atau bahkan sudah sebagai pegawai tetap dan sudah mengabdi di perusahaan itu selama 30 tahun?"
Akan menjadi sebuah mujizat dan baik kalau perusahaan menerapkan THR bagi karyawannya sesuai dengan prinsip 'sedinar sehari', tanpa membedakan apakah karyawan itu sudah bekerja 1 bulan atau 32 tahun.
Rancangan Tuhan memang bukanlah rancangan manusia, dan rancangan manusia bukanlah rancangan Tuhan. Tuhan mencintai, memberi, dan menjaga manusia dengan total, dengan sangat-sangat care, tanpa kita bimbang sedikitpun.
Akhirnya bagi rekan-rekan semuanya:
SELAMAT HARI RAYA NATAL 25 Desember 2008
dan
SELAMAT TAHUN BARU 1 Januari 2009
Selamat berjuang, tahun yang akan datang perjuangan untuk mengisi hidup ke dalam situasi yang lebih baik, akan makin berat.
Immanuel
Tuhan memberkati,
Benedictus TW (SD Asisi - Tebet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar