Rabu, 17 Desember 2008

Rancangan Tuhan Sungguh Indah Bagi Manusia

MEMAKNAI AKHIR TAHUN 2008
"RancanganKu bukanlah Rancanganmu; dan Rancanganmu bukanlah RancanganKu"
Rancangan Tuhan sungguh tepat dan baik bagi umat manusia. mengapa Ia rela menginggalkan tahta kemuliaan-Nya bagi manusia dan datang ke dunia ini, kalau bukan semata-mata keran CINTA-Nya kepada manusia. Walaupun manusia berdosa dan (kadang-kadang) lari menjauh dari Tuhan, namun manusia tetap dicintai-Nya. Apakah yang dapat diberikan manusia untuk Tuhan? Apakah dengan berdoa mati-matian dan kita beramal, lalu menambah kemuliaan Tuhan? Apakah kalau kita menyembahNya lalu Tuhan semakin mulia? Tuhan - sebenarnya - tidak memerlukan pujian dan pengabdian dari manusia. Tuhan sejak dari awal - sekarang - dan yang akan datang tetaplah sama. Dia yang sejak awal penuh kemuliaan (seiring berjalannya waktu) pada akhir dunia Dia akan tetap mulia.
Manusia makin lama -makin dihantui atau dirongrong oleh kuasa dosa. Terbukti di dunia masih ada orang yang menyalahgunakan kekuasaan, dimana kekuasaan sebenarnya berasal dari Tuhan. Masih ada orang yang melanggar printah Allah yang ketujuh yang berbunyi "Jangan mencuri". Mencuri dalam hal ini yang saya maksudkan adalah mencuri dan segala bentuknya (korupsi-red.). Memang rancangan Tuhan sungguh baik bagi manusia. Tetapi rancangan manusia bukanlah rancangan Tuhan dan sebaliknya, rancangan Tuhan bukanlah rancangan manusia.
Akhir tahun merupakan saat sebuah perusahaan bisnis atau yayasan tertentu mengaudit, sejauh mana perusahaan atau yayasan telah berkinerja. Setiap hari raya besar, perusahaan atau yayasan biasanya memberikan tunjangan hari raya (THR) bagi mereka (karyawannya-red.) yang merayakan hari rayanya. Misalnya, pada waktu menjelang hari raya Idul Fitri, yang mendapatkan THR adalah karyawan yang beragama Islam. Demikian juga bagi karyawan yang beragama Kristen atau Katolik akan mendapat THR.
Kembali ke rancangan Tuhan. Apakah hubungan rancangan Tuhan dengan THR? Saya tertarik dengan tawaran Tuhan saat Ia mencari pekerja untuk bekerja di kebun anggur Tuhan dengan upah sedinar sehari. Ia sejak semula menawarkan kepada karyawan-Nya dengan upah sedinar sehari dan mereka membuat kesepakatan. Dan jadilah. Antara orang yang bekerja sehari penuh dengan orang yang bekerja setengah hari, antara orang yang bekerja beberapa jam di sore hari dengan orang yang bekerja 1 jam terakhir mendapat jatah atau upah yang sama dengan orang yang bekerja satu hari penuh. Bagi Tuhan itulah keadilan. Rancangan Tuhan ternyata berbeda dengan rancangan umat manusia. Bagi Tuhan keadilan itu mutlak.
Nah, bagaimana perbandingan antara upah yang diberikan Tuhan, yang sepakat dengan upah sedinar sehari, dengan tunjangan hari raya yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau yayasan terhadap karyawannya? Sangat berbeda. Tuhan adalah kasih. Tuhan memberikan sesuatu pasti dengan tulus dan ikhlas.
Sebuah perusahaan membuat kriteria pembagian THR sebagai berikut :
* karyawan tetap atau yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun menerima 75% dari gaji pokok.
* karyawan yang sudah 9 bulan bekerja di perusahaan itu mendapat 60% dari gaji pokok.
* karyawan yang sudah 6 bulan bekerja di perusahaan itu mendapat 50% dari gaji pokok, dan
* karyawan yang baru kurang 3 bulan bekerja di perusahaan itu mendapat 40% dari gaji pokok.
Bagaimana langkah berikut? Yang ingin saya lihat adalah rancangan Tuhan yang total mencintai manusia memang tanpa syarat apapun. Ia memberi nafas kehidupan dengan gratis alias cuma-cuma, tanpa bayar. Seandainya, setiap tarikan nafas kita kita harus menanggung bayaran atau dikenai biaya, sudah berapa juta rupiahkah yang harus kita bayar sejak kita dalam kandungan. lahir dan sampai saat ini?
Tuhan tidak memberikan nafas untuk hidup manusia 40% dari jatah yang harus Ia berikan kepada seseorang yang baru hidup 1 hari sampai 3 bulan. Ia juga tidak akan memberikan nafas hidup dan rejeki 50% bagi orang telah hidup sampai 6 bulan, atau 60% kepada orang yang bekerja atau hidup 9 bulan, atau 75% bagi yang telah 1 tahun atau lebih hidup.
Pertanyaan menggelitik hatiku: "Apakah akan rugi jika sebuah perusahaan itu membuat kebijakan yang sama dengan Tuhan, yang sepakat dengan 'sedinar sehari'? Tanpa membedakan antara yang bekerja dengan perusahaan itu 3 bulan atau bahkan sudah sebagai pegawai tetap dan sudah mengabdi di perusahaan itu selama 30 tahun?"
Akan menjadi sebuah mujizat dan baik kalau perusahaan menerapkan THR bagi karyawannya sesuai dengan prinsip 'sedinar sehari', tanpa membedakan apakah karyawan itu sudah bekerja 1 bulan atau 32 tahun.
Rancangan Tuhan memang bukanlah rancangan manusia, dan rancangan manusia bukanlah rancangan Tuhan. Tuhan mencintai, memberi, dan menjaga manusia dengan total, dengan sangat-sangat care, tanpa kita bimbang sedikitpun.
Akhirnya bagi rekan-rekan semuanya:
SELAMAT HARI RAYA NATAL 25 Desember 2008
dan
SELAMAT TAHUN BARU 1 Januari 2009
Selamat berjuang, tahun yang akan datang perjuangan untuk mengisi hidup ke dalam situasi yang lebih baik, akan makin berat.
Immanuel
Tuhan memberkati,
Benedictus TW (SD Asisi - Tebet)

Senin, 15 Desember 2008

Kidung "Magnificat" Maria

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,” (Lukas 1:46)

Apabila Anda penggemar musik klasik, tentu mengenal salah satu komposisi yang berjudul “Magnificat” karya Johan Sebastian Bach. Judul ini diambil dari madah (puji-pujian) yang diucapkan oleh Maria, ketika bertemu Elisabet, saudarinya. Ketika Elisabet menyambut Maria, ia mengucapkan madah. Maria membalasnya dengan madah pula yang menonjolkan kasih Allah, yang telah ditanggapi dengan iman penuh penyerahan diri.
Madah ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama (ay. 46-50), Maria mengagungkan tindakan kuasa Allah demi dirinya, wanita yang berstatus sosial rendah. Lewat berbagai ungkapan, dia menegaskan prakarsa kasih Allah.
Bagian kedua (ay. 51-55), menggambarkan semacam ‘revolusi sosial’ yang sedang dikerjakan dan kelak akan diwujudkan Allah di bumi ini. Nilai-nilai yang dianut dunia akan dijungkir-balikkan. Sebab Allah memperhatikan mereka yang hina-dina dan tidak diperhitungkan oleh masyarakat, khususnya oleh penguasa.
Melihat rencana Allah itu, maka hati Maria tergerak untuk memuliakan Tuhan. Manusia memang tidak mampu menambah keagungan Allah, tapi dapat menyadari dan menyatakan kemuliaan-Nya. Salah satu bentuk pengakuan terhadap kebesaran Allah adalah melalui puji-pujian dan doa.
Keluarga Zakaria merupakan sebuah keluarga yang sederhana sebagaimana keluarga Maria. Keluarga Zakaria berbeda dengan keluarga imam-imam kepala yang lain yang tinggal di ibukota. Keluarga seperti imam Zakaria terpaksa mencari nafkah hidup dengan melakukan pekerjaan tambahan, misalnya sebagai tukang kayu, pemahat batu, atau menjadi pedagang.
Mengapa Maria mengunjungi Elisabeth? Maria setelah mendapat kabar dari malaikat Gabriel bahwa saudarinya itu (Elisabeth) juga mengandung, ia mengunjunginya karena ia ingin menolong Elisabeth (bdk. Tradisi mitoni di suku Jawa, untuk perempuan yang mengandung anak pertama). Sebab yang lain adalah karena di Nazaret tak ada seorangpun yang dapat diajak bicara oleh Maria mengenai pengalaman mengandung. Maka, Maria segera pergi ke Ain Karem, untuk bertukar pikiran dengan Elisabeth. Perjalanan ke Ain Karem memakan waktu sampai lima hari atau berjarak sekitar 150 km.
Pertemuan kedua orang itu memiliki arti yang mendalam. Meskipun Elisabet lebih tua namun ia merasa dihormati, terbukti dengan kata-kata yang diucapkannya: ”Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk 1:43). Seketika itu anak yang ada di dalam rahimnya melonjak kegirangan, karena anak itu telah ditunjuk untuk menjadi nabi yang akan memperiapkan jalan bagi Tuhan.
Maria dan Elisabet hidup dalam suasana miskin dan merindukan pembebasan. Mereka tahu bahwa pembebasan itu tidak mungkin dilaksanakan oleh pemimpin yang berkuasa saat itu. Penguasa harus turun untuk memberi tempat bagi yang rendah. Orang kaya harus pergi dengan tangan kosong, agar orang yang lapar dapat menikmati apa yang telah disediakan oleh Tuhan. Dalam kidung Maria, Maria mewakili seluruh bangsa Israel yang rindu akan penyelamatan yang dinubuatkan oleh para nabi.
Maria dan Elisabeth sama-sama mengerti dan terbuka pada rencana Tuhan. Seperti kanak-kanak Musa diselamatkan berkat kerja sama para wanita (ibu Musa, kakak perempuan Musa, dan putri Firaun dan para dayangnya), di sini rencana Tuhan dimulai kaum wanita.

Melalui karya penyelamatan, kita telah dimasukkan dalam tindakan penyelamatan Allah. Kita yang seharusnya dihukum, karena kasih karunia Allah mendapatkan pembebasan dalam penghakiman terakhir. Tidak itu saja. Kita malah dianugerahi kemuliaan sorgawi. Mengetahui semua itu, hati siapa yang tidak akan memuliakan Tuhan, “Jiwaku memuliakan Tuhan!” Sudahkah Anda memuliakan Tuhan?

SMS from God: Pujilah Tuhan, sebab besar kasih setia-Nya pada umat-Nya.

Permenungan: Memaknai Hari Natal

Artikel ini saya ambil dari tulisan Sdr. Idham dalam www.gp-ansor.org
Semoga bermanfaat dalam menjaga kerukunan beragama di republik ini.

Setiap kali mendekati pelaksanaan hari Natal, muncul perdebatan klasik yang terus berkembang dan menjadi wacana yang tidak produktif. Tokoh-tokoh agama kembali mulai mengingatkan kepada umatnya “melarang” mengucapkan SELAMAT NATAL kepada saudara-saudarannya (se-bangsa) sendiri. Memang tidak sedikit juga bersikap moderat dalam memaknai ucapan SELAMAT NATAL yang dianggapnya boleh-boleh saja. Perdebatan yang tidak produktif itu terjadi karena paradigma keagamaan yang berbeda dalam memandang dan menafsirkan tindakan ucapan selamat natal itu sendiri. Seharusnya perdebatan itu tidak terjadi kalau saja kita tidak memaknai ucapan SELAMAT NATAL itu dalam doktrin keagamaan tertentu, yang seharusnya ucapan selamat itu dimaknai dalam konteks kemanusiaan dan persaudaraan, murni sebagai upaya penguatan relasi sosial.
Bahwa perlu memberikan ucapan selamat kepada saudara kita yang merayakannya. Kalaupun membawanya ke dalam konteks teologinya, harus diarahkan untuk lebih menghormati kelahiran nabi Isa (Yesus). Bukankah dalam ajaran Islam sendiri kita dilarang untuk membeda-bedakan nabi-nabi Allah (la nufarriq bayna ahadin min rusulih)?
Dalam masyarakat yang plural, sangat urgen adanya saling memahami ajaran agama masing-masing dengan mendalam (kaffah), selain bisa membangun cara keberagamaan yang lebih berkualitas, juga bisa menularkan bangunan rasa saling hormat dan menghormati satu sama lainnya. Tidak kalah pentingnya akan mampu melahirkan sikap terbuka dan menerima, bukan untuk mempertebal sikap fanatik dan curiga antar umat beragama. Karena antara umat beragama masing-masing punya kesamaan khususnya dalam konteks hubungan sosial dan ajaran-ajaran universal.
Islam dan Kristen akan bisa bertemu dalam dalam ajaran cinta kasih, ajaran cinta yang selama ini sangat identik dengan ajaran Kristen, sedangkan ajaran “rahmat” (kasih) sangat identik dengan ajaran Islam. Ajaran cinta kasih harus menjadi kekuatan utama dalam membangun harmonisasi sosial antar umat beragama.
Mengucapkan SELAMAT NATAL , bukan berarti kita menukar dan mengotori aqidah untuk persaudaraan. Karena setiap pemeluk agama masing-masing punya batas-batas toleransi, hormat-menghormati dan menjaga kemurnian aqidah. Meski mengucapkan selamat, tetapi akidah islamiyah tetap murni dan tidak terkotori oleh ajaran lainnya. Ucapan SELAMAT NATAL tidak melulu dilihat sebagai doktrin keamaan, apalagi pintu masuk dalam ke-murtad-an. Harus juga dipandang dari sudut mujamalah dan muhasanah. Tentu ajaran Islam tidak melarang kita untuk menjaga pergaulan baik dengan saudara-saudara kita sendiri. terlebih mereka juga menucapkan hal yang sama disaat kita merayakan hari raya idul fitri dan idul.
Pada dasarnya larangan ucapan selamat natal boleh jadi karena menganggap ucapan selamat itu sudah merupakan prasyarat ritual keagamaan, atau karena ketakutan tokoh-tokoh agama melihat umatnya bisa terpengaruh dengan ajaran lainnya dan menyebabkan bisa murtad.
Islam adalah ajaran kemanusiaan yang tentu mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang harus jadi mainstream umat. Sebagai umat mayoritas Islam, hendaknya mampu melindungi seluruh umat lain dari berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan tanpa memandang mereka berbeda aqidah dengan kita. Ajaran toleransi yang sesungguhnya juga diajarkan oleh Rasulullah dan sahabat-sahabatnya.

Dalam sejarah Ibn Khaldun dijelaskan, ‘Umar ibn Khathtab datang ke Syam guna mengikat perjanjian damai dengan penduduk Ramalla. Umar mendatangi mereka dan menulis perjanjian keamanan yang substansinya berbunyi: Dengan nama Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dari Umar ibn Khaththab kepada penduduk Ailea (Baytul Maqdis atau Yerusalem), bahwa mereka aman atas jiwa dan anak turun mereka, juga wanita-wanita mereka, dan semua gereja mereka tidak boleh diduduki dan tidak boleh dirusak.
Di lain waktu, Umar ibn Khaththab juga pernah sembahyang di anak tangga Gereja, dan tidak mendapat penentangan dari sahabat Rasulullah yang lainnya, termasuk Rasulullah itu sendiri. tetapi, kenapa hanya mengucapkan SELAMAT NATAL saja di haramkan? Bukankah itu sangat berlebihan dalam menginterpretasikan ajaran agama khususnya memaknai realitas ucapan selamat natal itu sendiri. Sama halnya ketika MUI mengharamkan pluralisme, padahal pluralisme menjadi salah satu faktor utama toleransi yang baik antar-agama, pluralisme menawarkan persaudaraan antara sesama tanpa harus mencampuri keyakinan satu sama lain, pluralisme selalu mendasarkan atas segala sesuatu pada perbedaan dan bukan kesamaan.

Perbedaan tetaplah berbeda, jangan pernah memaksakan untuk bisa sama apalagi seragam.

Salam...

PERMENUNGAN BAGI SETIAP AYAH

GAJI PAPA BERAPA ?

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
Kok, belum tidur ? sapa Andrew sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga.

Sarah menjawab, "Aku nunggu Papa pulang".
Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?Ah, enggak. Pengen tahu aja ucap Sarah singkat. Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya. Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong katanya. Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak.

Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.Tapi Papa…Kesabaran Andrew pun habis. Papa bilang tidur ! hardiknya mengejutkan Sarah.Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur.Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa.
Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih jawab AndrewPapa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini.lya, iya, tapi buat apa ? tanya Andrew lembut. Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ulartangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya adaRp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa kata Sarah polos Andrew pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata......

Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru sambil meneteskan air mata . Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk membeli kebahagiaan anaknya. Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya.

Tulisan ini untuk anakku yang sudah hadir di dunia, Primasari
dan anakku yang masih di kandungan isteriku....

HATI SEORANG AYAH

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?"
Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang laki-laki." Demikian bisik ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya : "Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?" Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda. Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran. Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini. "Saat Ku-ciptakan laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga,Dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi".

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya". "Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali Dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya". "Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnyakeletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. " "Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara." "Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan,Bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi." "Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluargabahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. " "Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat." Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilikAyahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. "

AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH." Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yangBegitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...

With Love to All Father " JIKA KAMU MENCINTAI Ayah mu / sekarang merasa sebagai AYAH KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI AYAHNYA & Dan Mencintai Kita Sebagai Seorang Ayah".
Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ayah.
Dan lakukanlah yang terbaik untuknya.... ......... ........
Berbahagialah yang merasa sebagai ayah.
Dan lakukanlah yang terbaik buat keluarga kita........ ......... ...

Salam untuk anak-anakku, semoga suatu saat membaca artikel ini.....

Benedictus TW

Hati Seorang Ayah

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.

Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah ,mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?"

Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya.

Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anakWanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan. Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk?

Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?" Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda. Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran. Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.


"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga,Dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi". "Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya". "Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali Dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya". "Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya." "Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnyakeletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. " "Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara." "Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan,Bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi." "Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluargabahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. " "Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat." Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilikAyahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya.


" AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH." Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yangBegitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah... With Love to All Father " JIKA KAMU MENCINTAI Ayah mu / sekarang merasa sebagai AYAH KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI AYAHNYA & Dan Mencintai Kita Sebagai Seorang Ayah". Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlahYang terbaik untuknya.... ......... ........Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik Buat keluarga kita........ ......... ...
Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah ,mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.


Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anakWanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan. Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda. Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran. Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini. "Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga,Dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. " "Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. " "Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkaliDia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. " "Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya." "Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnyakeletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. " "Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."


"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan,Bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi." "Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluargabahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. " "Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat." Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilikAyahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya.


"AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."


Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yangBegitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah... With Love to All Father


"JIKA KAMU MENCINTAI Ayahmu / sekarang merasa sebagai AYAH KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI AYAHNYA & Dan Mencintai Kita Sebagai Seorang Ayah".


Salam dari seorang anak yang sudah tidak punya ayah lagi.....

Ayahku sudah berbahagia bersama Bapa di surga.

Renungan ini semoga berguna bagi anak-anakku.........

Jumat, 12 September 2008

September Bulan Kitab Suci Nasional

September Bulan Kitab Suci Nasional

September, bulan kitab suci. Aku dan teman-teman di Sekolah Asisi mulai merenungkan makna kitab suci dalam kehidupan sehari-hari. Di pagi hari, saat dimulai Kegiatan Belajar Mengajar, di setiap kelas dibacakan kitab suci dan renungannya. Kita biasa menyimak, merenung dan-sebisa mungkin-kita masing-masing mengamalkan sesuai yang kita bisa lakukan, entah di sekolah, di rumah, atau bahkan di lingkungan di mana tempat kita tinggal.

Kitab suci makin merasuk ke dalam pendengaran kita, disalurkan ke otak melalui saluran Eustacheus, dan dari otak dikirimkan sinyal saraf ke dalam hati, dan hati menggerakkan seluruh panca indera kita (mungkin juga indera ke enam kita, jika punya) untuk bertindak. Bertindak pun kita bisa cepat atau lambat tergantung bagaimana kepekaan kita terhadap aksi dari luar diri kita. Rekasi muncul bila pikiran dan hati kita menyatu. Pikiran kadang ingin bertindak, namun otak mesti harus berkompromi dengan hati ini untuk menimbang, baik atau tidak, etis atau tidak, bisa diterima oleh umum atau tidak, bahkan kadang-kadang muncul pemikiran : menguntungkan atau tidak ya....?

Hari ini, Sabtu tanggal 13 September 2008 aku mendapat inspirasi baru kerkaitan dengan sabda Yesus, atau lebih tepatnya doa Yesus kepada Bapa-Nya dalam bahasa asli Sang Pengucap sendiri, AVOONAN DBISHMAYA.

Syairnya begini:
Avoonan dbishmaya
Yetqadash shmakh
Titeh malkoutakh
Yehee sevyonakh
Heykama dbishmaya af bra-aa
Hab lan lahma dsoonqanan yaomana
Washvooq lan hoveynan
Heykama daf hnan
Shbaqnan lhayoveynan
Wla t-eelan linissyoona Ella passyan min beeshta
Mittol dilakh-hee malkoota w-heyla w-teshboohta
l-aalam aalmin Amin.

Amin, amin....

Begitulah... dalam setiap kegiatan kita yang akan kita lakukan setiap hari.... kita perlu berdoa terlebih dahulu, untuk mengawalinya. Dengan tujuan agar segala perkataan kita, perbuatan dan tingkah laku kita sesuai antara apa yang ada dalam hati kita. Karena adakalanya kita bermaksud baik, namun belum tentu semuanya berakhir baik. Maksud kita baik, namun ada saatnya teman atau orang yang mendengarnya tidak bisa berterima, protes tanda tidak setuju, dan bahkan tidak peduli sama sekali dengan apa yang kita ucapkan.

Budaya sekarang orang cenderung sulit untuk bisa mendengar, apalagi MENDENGARKAN apa yang kita ucapkan. Hari ini Yesus mengajari kita masing-masing untuk mampu dan bisa mendengarkan perkataan orang lain, meresapkannya dalam hati, dan bertindak jika memang perkataan orang lain itu memerlukan sedikit tindakan kita.

Kiranya nama Tuhan semakin dimuliakan, demi kebesaran nama-Nya (AMDG)
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya. Amin

Untuk anakku nduk Prima yang sedang belajar bersosialisasi dengan teman sebaya di PAUD Punggur - Lampung Tengah sana.
Maafkan kami, orang tuamu yang tidak bisa menungguimu di tempat, di saat nduk Prima belajar dan membutuhkan teman untuk bicara dan bermanja. Belajarlah apa saja.... apa saja yang kamu pelajari, demi masa depanmu!

Senin, 18 Agustus 2008

Satu bulan di tempat kerja yang baru

Satu bulan di tempat kerja yang baru
Tak terasa, saya sudah 1 bulan bekerja dan masa itu berlalu sejak masuk di SD Asisi, tanggal 14 Juli 2008. Banyak hal baru, ada protes orang tua siswa, kesulitan mengingat nama anak-anak SD dan SMK yang tiba-tiba saya mendapat banyak murid, dan banyaknya jumlah murid di satu kelas, plus ditambah ribut alias berisiknya murid.
Ada hal baru, banyak situasi aku alami. Sedikit-sedikit ada anak yang mengadu karena dijahilin teman-temannya, bahkan tidak dapat belajar. Ada yang menangis karena dikata-katain temannya atau karena kelas terlalu berisik, sehingga anak stres dan menangis. Pengaruh tempat duduk yang bergantian, sehingga antara anak yang satu belum tentu mengenal anak yang lainnya. Irama hidup sudah mulai terasa bagus.
Sudah satu kali mengalami test formatif, dengan banyak anak yang remedial. Biasakah? Penyesuaian diri memang perlu, membuat irama baru untuk kelas sungguh memang perlu.
Anakku mulai kenal dengan sekolah
Di tahun ajaran 2008-2009 anakku sudah mulai mengalami kegilaan untuk dapat segera sekolah, karena temannya ada yang masuk sekolah TK. Jalan yang ditempuh kemudian dengan memasukkannya ke PAUD di kampung, biar ada teman untuk bercanda dan belajar. Hari ini, tanggal 19 Agustus 2008, anakku yang baru beberepa hari masuk PAUD (setelah ketinggal 1 bulan) disertakan dalam sebuah lomba untuk peringatan 17 Agustusan di kampung. Bangga menjadi orang tua, di mana anak sudah ingin berusaha semaksimal mungkin berprestasi (seperti anak-anak bangsa Indonesia yang berusaha tampil sebaik mungkin di Olympiade Beijing tahun ini), sekalipun dalam taraf lomba nyanyi.
Proficiat untuk Tiffany, anak bang Arie yang telah berhasil menjadi juara 2 dalam Morinaga Kids Olympic, semoga bakat dan telanta yang dimiliki semakin lama semakin berkembang dan dapat membagiakan dirimu dan orang-orang di sekelilingmu (orang tua). Amin. God bless you.

Selamat belajar nduk, semoga engkau makin dewasa dan mengerti akan arti hidup ini.

Kamis, 10 Juli 2008

Nuansa Baru Di SD Asisi Jakarta

Tanggal 1 Juli 2008 aku mengawali langkah baru di ladang kerjaku yang baru. Aku masuk datang dan agak siang. Yang ada di SD waktu itu Pak Gito, Bu Lusi (TU) dan Mas Adi (TU). Tak lama berselang, datang Pak Agus.
Hari-hari dari tanggal 1 Juli sampai dengan hari waktu ditulis curhat ini aku masih berusaha mati-mati untuk menyelesaikan Silabus dan RPP (untuk menggenapi tuntutan administrasi). Tanggal 10 guru-guru (baik yang baru maupun yang lama) mulai berdatangan. Tidak lupa juga berjumpa dengan bu Yustina (Kepala sekolah SD Asisi)
Di antara tanggal 1 Juli sampai saat ini kondisi anakku di Lampung sudah mulai fit dan sehat. Rindu.... kangen.... padanan kata itu yang menjadi penyebab sakitnya anakku. Selama 2 minggu istriku datang dan pergi dari Bekasi Lampung (Metro) untuk tengok anakku.
Setelah kedatangan adik dan neneknya di Pungur, toh akhirnya nduk Prima dapat suasana baru. Sehat... dan sekarang kami dapat bekerja di Jakarta dengan tenang.

Nduk, sing sehat yo... Ben bapak n mamak dapat bekerja dengan tenang...

Kamis, 19 Juni 2008

Senin, 16 Juni 2008

Langkah Baru menuju Ibukota

Langkah Baru ke Ibukota, 2004

Bulan Agustus 2004 sebuah langkah baru, setelah Maret tahun yang sama kami menikah suci. Bulan Nopember 2004 itu juga kami dengan bermodal "nekat" terjun ke sebuah ibukota negara, yang dinamakan Jakarta. Bersama istri yang tengah mengandung (calon) anak kami yang pertama (waktu itu usia kandungan sudah 6 bulan) kami dengan beriman yakin masih ada orang baik di Jakarta, yang kata orang kejamnya lebih kejam dari ibu tiri, ternyata kami menemukan orang baik.
Tiba di terminal Pulogadung, jam 03 pagi tanggal 15 Agustus 2004. Kami masih asing dengan Jakarta. Maklum orang kampung yang belum tahu hal-ihwal Jakarta. Kami masih mikir mau ke mana. Akhirnya, kami naik taksi dan diantar ke kawasan Menteng, di Regina's Bakery, di depan stadion Persija (waktu itu masih ada, dan belum berubah menjadi taman). Hari Minggu, kantor calon tempat istri bekerja masih tutup, hanya karyawan yang bertugas malam yang ada. Namun, gambaran semula tentang Jakarta, yang kata orang kejam begitu sirna, setelah kami berkenalan dengan sorang ibu, Bu Napsiah yang begitu baik kepada kami. Bahkan ibu memberi sarapan untuk kami, untuk anak kami.
Siangnya kami di antar ke sebuah kost di kawasan Matraman-Jakarta Timur, tepatnya di belakang pasar burung, pasar Pramuka. Di sana kami menempati sebuah kamar kost yang berukuran 3x3 meter. Sebelumnya, kami menemui sang pengelola kost, keluarga Pak Sinaga, yang ada waktu itu ibu. Kami berembug dan sepakat untuk bayar kost 1/2 bulan pertama dulu, mengingat persediaan finansial kami tidak mencukupi untuk bayar kost 1 bulan penuh. Masih ada orang baik, dan orang baik kedua adalah keluarga Pak Sinaga. Mauliate godang amang!!!!
Tanggal 17 Agustus 2004, tanggal ulang tahun kemerdekaan RI yang 59, istri justru mulai bekerja di Regina's Bakery, Menteng. Perjalanan ditempuh dengan naik bus PPD 213 (Kampung Melayu - Grogol) atau alternatif lain, dengan bus Kalideres - Pulogadung (menunggu di depan Pasar Pramuka). Begitu hari-hari dopenuhi dengan berbagai kegiatan yang harus tetap berjalan.
Bulan Nopember (setelah pusing dengan pekerjaan "menganggur" saya mendapat kesempatan bergabung dengan PT Optima Solusindo Informatika, di Blok DC-50 Kedoya Elok Plaza, Jakarta Barat. Hari-hari dilalui dengan optimis, demi anakku dan istriku. Berangkat bekerja bersama dengan istri, pulang tak tentu, karena istri kena 2 shift kerja.
Liburan Idul Fitri, istri yang tengah hamil 8 bulan justru harus bekerja, naik-turun tangga gedung dari jam 07.00 sampai jam 24.00. Sampai malam takbiran, waktu harus diisi dengan bekerja, di tengah riuh-ramai takbiran di Jakarta.
Awal bulan Desember 2004 aku harus mengantar istri pulang ke Lampung, untuk melahirkan anakku yang pertama di sana, seperti kisah Maria yang pulang ke kota Daud untuk cacah jiwa, di saat kandungan sedang tua. Perkalanan lancar, walau sampai di Metro, kami kemalaman dan oleh travel Karona, kami diantar sampai Punggur.
Persalinan anak kami lancar dan dengan selamat. Lebih awal dari yang diprediksi dokter, sekitar tanggal 23 Desember. Anak kami Prima lahir tanggal 16 Desember 2004, perempuan dengan berat 3,3 kg dan panjang 49 cm. Sekarang sampai ditulis kisah ini anak kami sudah berusia 3 tahun 6 bulan, pas tanggal 16 Juni ini.
Bulan Pebruari 2005 istri harus kujemput untuk mencari hafkah di Jakarta. Di sepanjang perjalanan menuju Jakarta, istri tak hentinya meneteskan air mata, ingat anak dan tidak tega meninggalkannya. Kami dihadapkan pada dilema, antara diajak atau ditinggalkan. Tapi kalaupun diajak ke Jakarta, tentu tidak akan tumbuh dan berkembang seperti sekarang ini.
Pertengahan tahun 2005 istri diterima bekerja menjadi pendidik di SMP Pax Ecclesia, Bekasi; yang mau-tidak-mau kami harus berpindah tempat ke Bekasi. Cukup 1 tahun, istri bekerja di SMP Pax Ecclesia.
Rencana Tuhan sungguh baik. Tahun ajaran baru 2006 istri bergabung dengan Sekolah Asisi (SMA Asisi) sampai sekarang.
Awal tahun 2007 aku mendapat kesempatan baru untuk terjun ke dunia pendidikan. Aku ciba untuk masuk dunia pendidikan di SMP Katolik Diakonia, Pluit - Jakarta Utara. Masa kerasulanku di sekolah ini kuakhiri sampai dengan Juni 2008.

Tulisan ini untuk anakku yang jauh di Metro-Lampung. Semoga sehat dan tumbuh, berkembang makin dewasa, bersama nenek dan kakeknya.

Nostalgia TA 2007-2008 di SMP Diakonia

Tahun Ajaran 2007-2008
SMP Katolik Diakonia - Pluit

Tahun ajaran 2007 - 2008 telah dilalui dengan baik. Banyak kenangan yang dialami abersama para guru dan para siswa.
Biasanya di akhir tahun ajaran akan ada tawa dan tangis. Tawa karena anak-anak naik kelas atau lulus dalam ujian. Tangis karena gagal naik kelas atau tidal lulus, baik lulus dari SD, SLTP, maupun SLTA.
Tahun ajaran 2007 - 2008 ini anak-anak kelas IX SMP Katolik Diakonia 100% LULUS dengan klasifikasi A. Peringkat yang membanggakan kami para guru SMP.
Saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih atas kerja sama para guru dan siswa selama ini, semoga apa yang telah kita jalani sungguh mendewasakan kita.
Saya mohon maaf dan mohon pamit, karena sebagaimana kerasulan (di saat di satu tempat bsedang berkembang dan betah, dituntut untuk pindah tugas, itulah misi kerasulan), saya harus menjalani tugas yang baru di SD dan SMK Asisi - Tebet, Jakarta Selatan.

Masa Liburan memang Menyenangkan

Masa liburan sungguh masa yang mengembirakan, terutama bagi para siswa, sejak tingkat Taman Kanak-kanak sampai tingkat SLTA. Orang tua sudah sejak jauh-jauh hari merencanakan berbagai acara atau kegiatan liburan bagi anak-anak mereka. Ada yang mengisi liburan di dalam kota saja, di luar kota, atau bahkan mengisi liburan ke luar negeri.
Tentu saja, bukan hanya rencana matang yang diperlukan, namun timbang-timbang segi finansial yang harus disiapkan, jangan sampai tekor alias habis sebelum waktu liburan habis.